guruhugo.id
  • TERAS
  • CERITAKU
    • ADE 2015
    • Pemikiran
    • Workshops
  • JALINAN
    • Konsultasi
  • TERAS
  • CERITAKU
    • ADE 2015
    • Pemikiran
    • Workshops
  • JALINAN
    • Konsultasi

BERLATIH BERTANYA DAN MENJAWAB

9/20/2018

13 Comments

 
Picture
“Apa yang kamu mau buat?”
“Saya mau buat perahu”
“Oh, perahu”
“Iya”


Percakapan pendek. Ada kesan bahwa masing-masing tahu apa yang dikatakan. Masa sih? Bandingkan dengan percakapan di bawah.


“Apa yang kamu mau buat?”
“Saya mau buat perahu”
“Oh, sudah ada bahannya?”
“Sudah”
“Apa saja bahannya?”
“Ini ada styrofoam, stik es krim, motor kecil dan lem”
“Bagaimana kamu membuatnya?”
“Jadi pertama kali, aku…”


Percakapan ini berlangsung. Ada keterangan-keterangan tambahan berdasarkan pertanyaan yang diberikan. Selain itu semakin banyak visual yang ada di kepala masing-masing, bahkan di kepala Anda yang membaca.

Saya sering dikatakan “cerewet” oleh anak-anak bahkan siswa-siswi. Banyak yang berkata kalau saya banyak tanya. Saya dikatakan seperti itu hanya tersenyum. Mengapa? Karena pada akhirnya, mereka semua “ketularan” banyak bertanya seperti saya.

Lalu mengapa saya bertanya? Jawabannya sangat sederhana yaitu: kejelasan. Boleh saja banyak orang berpikir dan mengatakan bahwa kemampuan bertanya membuat kita kritis. Nah, bukankah menjadi kritis itu karena kita ingin mendapatkan kejelasan atau bahkan menjelaskan segala sesuatu. Bahkan lebih dari itu, dengan bertanya, saya dapat membimbing - paling tidak - diri saya sendiri untuk dapat berefleksi tentang apa yang saya telah lakukan, sedang lakukan dan akan lakukan. Lebih menarik lagi ketika setelah bertanya dan mendapatkan kejelasan, kita dapat memvisualisasikan kejelasan itu dalam bentuk gambar, diagram, tulisan atau paparan presentasi.

Kemampuan membangun pertanyaan didapat dengan berlatih bertanya dan tentu saja berlatih menjawab juga. Anda tentu akan mengerenyitkan dahi ketika pertanyaan-pertanyaan Anda yang bersifat terbuka, dijawab dengan jawaban singkat sekedarnya seperti di bawah ini:
“Bagaimana pengalaman kamu tadi?”
“Hahahaha...seru, seru, seru banget!”
(atau, “asyik banget!”, atau juga “amazing, man!”)
Jawaban-jawaban di atas, pasti Anda sering dengar. Kalau Anda merasa jawaban itu wajar-wajar saja, bisa jadi benar untuk satu percakapan singkat. Namun terlihat kemampuan si penjawab untuk membuat bentuk deskripsi sederhana kurang. Sementara, si penanya juga tidak mengejar dengan pertanyaan lainnya. 
​

Pertanyaan sudah mengarah ke sebuah pertanyaan terbuka, tetapi jawabannya sangat tidak jelas. Bagaimana mengatasinya? Maka si penanya sebaiknya menambahkan pertanyaan tambahan untuk membuat orang yang ditanya menjawab dengan lebih jelas lagi. Kalau jawabannya nggak jelas? Ya, tanya terus saja. Capek? Pasti Anda akan lelah menghadapi mereka yang tidak tahu bagaimana menjawab dengan baik. Mau tidak mau, suka tidak suka, maka kita sebagai penanya harus memperjelas pertanyaan atau memancing dengan pertanyaan dan pernyataan agar jawaban lebih baik lagi. Seperti contoh di bawah ini (perjuangan seorang pewawancara):
“Bagaimana pengalaman kamu tadi?”
“Hahahaha...seru, seru, seru banget!”
“Maksudnya di bagian mana yang seru?”
“Semuanya!”
“Apa kamu suka saat speedboat berbelok dengan cepat?”
“Iya! Itu seperti kebanting, tapi untungnya aku pegangan”
“Bagaimana dengan saat speedboat berpapasan dengan speedboat lainnya, apa perasaanmu?”
“Heboh gitu”
“Maksudnya? Apa was-was begitu?”
​“Iya, takut banget! Itu papasan dekat banget jadi terasa mau tabrakan!”
Dan wawancara berlangsung cukup lama dengan model melempar pertanyaan, memperjelas pertanyaan, dan membimbing penjawab untuk menjawab lebih spesifik. Melelahkan, bukan?

Maka dari itu, berlatih memberikan pertanyaan dan berlatih menjawab pertanyaan sangat penting. Saya berharap semua guru memulainya di kelas-kelas. Mulai dengan pertanyaan-pertanyaan sederhana seputar apa yang mereka suka, pendapat mereka tentang satu atau dua film atau lagu kesukaan hingga masuk ke dalam pembelajaran. Latihlah juga mereka menjawab pertanyaan dengan memberikan jawaban berkualitas yang bisa menyangkut pendapat, kritikan membangun dan pujian juga.

“Bagaimana menurut Anda tulisan ini?”
(Ingat, jawaban yang berkualitas menyangkut pendapat, kritikan membangun dan pujian juga)


Salam pendidikan,



Hugo Indratno



13 Comments
Ratmartini M.Pd
7/3/2020 05:20:54 pm

Tulisan ini sangat inspiratif dan membuat kita sbg guru berfikir bgmn membuat siswa bersemangat utk bertanya

Reply
YAYAH FITRIAH,M.Pd
7/3/2020 08:59:04 pm

Cerita dan muatan dibaliknya mengajarkan kalau pertanyaan yang diajukan oleh anak merupakan lautan yang tak bertepi bila tak dibatasi...terima kasih inspirasinya pak Hugo

Reply
Hugo
7/6/2020 08:01:39 pm

Setuju Ibu. Semoga ketika kita batasi hanya waktunya, anak-anak tetap mencari tahu ya...sehingga menjadi inkuiri berkelanjutan. Terima kasih.

Hugo
7/6/2020 07:59:26 pm

Terima kasih. Memang dalam pikiran guru, yang paling utama adalah siswanya.

Reply
Sriyati
7/4/2020 06:46:39 am

Sangat memotivasi guru untuk membuat kelas menjadi hidup,ceritanya sangat menarik dan variatif,semangat semangat semangat....Terimakasih pak Hugo..Salam super.

Reply
Ifra
7/4/2020 01:29:00 pm

Tulisan ini sangat menarik bagi kita guru dalam menggali kemampuan bertanya bagi anak, bukan hanya guru tapi juga orang tua dalam mendampingi anak di rumah. Namun yang sering ditemui di lapangan ibu bapak guru kesulitan dalam menumbuhkan semangat dan kretifitas anak dalam membuat kalimat tanya tersebut.... mohon bantuan pak hugo bagaiman trik guru dalam hal ini...terima kasih

Reply
Andriyastuti
7/4/2020 08:44:03 pm

sangat menginspirasi, komunikasinya sangat efektif, keduanya aktif tapi rilek. mengajarkan pada kita banyak hal dalam berkomunikasi seperti perlu kejelasan, sikap saling menghargai, tidak mendekte.

Reply
Sri Mardinah
7/5/2020 12:46:55 am

Di depan kelas sering kita mendapati pengalaman yang demikian. ketika anak-anak diberi pertanyaan, jawabannya singkat dan akhirnya percakapan mampet. Guru tidak boleh lelah, harus terus melakukan memprovokasi siswa agar terbiasa, agar memiliki keterampilan bertanya dan menjawab dengan lebih 'hidup'. Materi ini sangat menantang

Reply
iNanik Setyowati
7/5/2020 08:09:51 pm

Sangat inspiratif Pak Hugo. Perlunya berlatih memberikan pertanyaan dan berlatih menjawab pertanyaan sehingga pertanyaan dan jawaban atas pertanyaan jelas dan tepat.

Reply
Yani
7/6/2020 11:07:50 am

sangat inspiratif Pak Hugo, guru diharapkan untuk menjadi lebih kreatif bertanya dan mendapatkan jawaban yang lebih lugas dari peserta didiknya, tidak hanya jawaban-jawaban singkat tapi juga nalar dan persepsi mereka (tunanetra)... perlu berlatih dan berlatih.... terima kasih pak Hugo...

Reply
MIMI HERWATI link
7/6/2020 01:33:27 pm

Materi ini sangat bagus ,inspiratif,komunikatf, guru merangsang siswa untuk bertanya dan menjawab pertanyaan dari pengalaman yang sedang dihadapinya,sebanyak banyaknya dan seluas luasnya.

Reply
Arlenny
7/6/2020 11:04:25 pm

Tulisan yang dibuat oleh Pak Hugo sangat bagus dan membangun, karena tulisan tersebut dapat membuka wawasan berpikir saya untuk bertanya kearah yang lebih baik. Banyak pelajaran yang dapat saya terima setelah membaca tulisan tersebut. Sebagai seorang guru harus menguasai keterampilan dasar mengajar diantaranya adalah keterampilan bertanya. Seorang guru ataupun pengajar diharapkan dapat menguasai dan melaksanakan keterampilan bertanya pada situasi yang tepat, karena pemberian pertanyaan secara efektif dan efisien akan menimbulkan perubahan perilaku yang baik bagi pengajar maupun bagi peserta didik. Dalam keterampilan bertanya dibedakan atas keterampilan dasar bertanya dan keterampilan bertanya lanjutan.

Reply
SUSAN NAUMI AGUSTINI
7/7/2020 06:51:41 am

Sering kali, pertanyaan kritis mereka yang membuat ilmu kita tak bertepi dan terus bertambah setiap harinya. Itulah sebabnya saya suka sekali menjadi Guru.

Selalu lebih bahagia kalo mengajar kelas yang aktif dan kritis. Bel pulang suka ter-skip otomatis dan mereka pun tidak pernah keberatan untuk menambah jam belajar selama kepenasaran mereka terjawab. Sebaliknya, kalo ada di kelas yang pasif, berasa detik jam jalannya lambat sekali.

Terimakasih Pak Hugo untuk inspirasinya. Introspeksi diri deh ternyata selama ini saya terlalu mengikuti alur murid dan kurang menumbuhkan jiwa inkuiri mereka dengan memancing pertanyaan-pertanyaan.

Reply



Leave a Reply.